Berita Terbaru

Diduga Di Mark Up, Pembangunan Irigasi Desa Kedung Banteng,Kec.Tanggulangin Kab Sidoarjo Jatim,


Foto:
RadarCNNnews.my.id | Informasi: Team

Sidoarjo, RadarCNNnews.my.id -Pembangunan Plengsengan irigasi yang berlokasi di Blok exs Kasipem Rt 08 Rw 04, Volume; 110m1 (kanan dan kiri) menggunakan Sumber anggaran DDs TA 2024 Dengan Nilai Rp.109.842.000.-

Berdasarkan hasil ukur dilokasi oleh tim investigasi, kegiatan di ketahui Panjang pasangan batu 110m1, lebar atas pasangan 0,30m1, lebar bawah 0,40m1 atau rata- rata ketebalan pasangan batu 0,35m1 dengan ketinggisl 0,60m1.

Bila dihitung dalam volume adalah, 110m1 × 0,35 x 0,60 = 23,1m3 x 2= 46,2m3, dan bila harga satuan pasangan batu adalah Rp.870.000/m3 = Rp.40.194.000.- (harga material plus ongkos pasang) + PPN dan PPh 12,5% = Rp 13.730.250.-

Jadi total biaya real untuk pekerjaan drainase tersebut di atas adalah, Rp.40.194.000 + Rp.13.370.250 = Rp.53.924.250 (Total biaya + pajak). jadi bila di alokasikan Anggaran Rp.109.842.000 – Rp 53.924.250 = Rp.55.917.750 (sisa anggaran).

Budiono Kepala Desa Kedungbanteng kecamatan Tanggulangin Yang dikonfirmasi melalui Whatsaap Senin 10 Juni 2024, mengatakan Masih Menghadiri Pengajian Rutin dan mengatakan Masih Menghubungi Didik sebagai pemilik CV pelaksana pekerjaan, padahal dalam papan Informasi kegiatan di laKsanakan oleh TPKD desa Kedungbanteng.Terpisah, IS (inisial) pria 38 tahun saat di wawancarai awak media sadap99.id senin 10 /6 mengatakan bahwa kwalitas yang buruk dan banyaknya selisih harga.

“pekerjaan ini selain sangat Buruk Kualitasnya, juga sangat Mahal, Karena bila mengacu pada harga satuan yang di tentukan Pemkab Sidoarjo, pasangan batu dengan Memakai cor beton harga satuanya adalah Rp.1.070.00/m3 dan bila tidak memakai cor beton Rp.870.000.- itupun sudah banyak yang berebut mengerjakan nas” pungkas IS.

Sedangkan hal ini juga mendapat tanggapan dari Ir Haryanto B SH MSi, Directur kontruksi saat di mintai komentarnya pada Senin 10/6, dia mengatakan,adanya ketidak wajaran penggunaan anggaran dan realisasi di lapangan.

“Ini tidak Wajar, pengalokasian Anggaran Rp.109.842.000.- dan fisiknya bila di hitung hanya menghabiskan Rp.53.924.250. sedangkan Sisanya Rp.55.917.750, kan banyak sisanya dari pada yang di realisasikan? Lantas di kemanakan sisa anggaran tersebut? Bagaimana kegiatan ini direncanakan? Apakah dalam perencanaanya memang di design untuk mendapat Keuntungan yang berlebih. (Red/team).






Editor: Oji Baguss 






Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *