SIDOARJO, RADAR CNN NEWS.my.id - Penipuan online masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang suka berselancar di dunia maya. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Indonesia Anti‑Scam Centre (IASC) mencatat pada periode 22 November 2024 hingga 31 November 2025, ada 135.397 laporan kasus penipuan keuangan daring. Adapun total kerugiannya berkisar Rp 2,6 triliun.
Maraknya aksi kejahatan tersebut tidak terlepas dari terus berkembangnya modus penipuan online. Hal itu diperparah dengan kurangnya pengetahuan warga sehingga membuat modus penipuan bisa terus meningkat. Melansir berbagai sumber, berikut faktor seseorang bisa terkena penipuan online.Salah satu penyebab utama masyarakat kerap terjebak dalam penipuan online karena minimnya literasi tentang keamanan digital. Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan kata sandi yang mudah ditebak. Akibatnya, mereka menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan online.
Dalam pemberitaan yang beredar di masyarakat akhir-akhir ini mengenai prihal tersebut. Himbauan yang di sampaikan oleh Bpk Husni Mubarok selaku ketua RT di wilayah Jl Gabung Jaya V Sedati Gede Sidoarjo khususnya untuk warga dan masyarakat sekitarnya, selalu tetap berhati-hati dalam menyaring informasi.
"Saya menginformasikan kepada masyarakat sekitar, khususnya warga RT.05/
RW.14 Gabung Jaya V dalam menanggapi kebenaran berita tersebut maka selebihnya konfirmasi terlebih dahulu ke teman, saudara ,atau yang lainya. Di rasa memang mengkhawatirkan terkait hal tersebut maka tidak usaha di tanggapi, biar nantik kami Ketua RT Yang Kroscek kebenarannya", Ucapnya
Himbauan yang di sampaikan serta yang di arahkan BPK HUSNI selaku ketua RT tersebut, mungkin juga bisa contoh bagi ketua-ketua RT lainya , agar warganya tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.
(Red/Oji Bagus)
Editor : Oji Bagus
